Digitalisasi kunci UMKM bertahan di Masa Pandemi saat ini

 

Pandemi Covid-19 yang saat ini masih terus melanda Indonesia masih menimbulkan banyak permasalahan hingga saat ini. Salah satunya adalah menurunnya omzet usaha- usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Penurunan ini meliputi banyak hal mulai dari turunnya permintaan konsumen, kesulitan memasok bahan ba-ku, akses pengiriman yang terhambat, hingga pengurangan karyawan. Bahkan banyak juga ditemukan UMKM yang gulung tikar di tengah badai pandemi. Berdasarkan survei BI, 370 dari 2,970 UMKM tidak terdampak dan mampu menyesuaikan diri saat pandemi Covid-19.

Saat ini UMKM membutuhkan kemampuan untuk penyesuaian  usaha di masa pandemi covid-19, mengingat Pandemi susah cukup lama melanda Indonesia dan masih belum menunjukan tanda usai. Lantas penyesuai-an apa yang bisa dilakukan oleh UMKM di tengah situasi pandemi yang masih terus berlangsung saat ini? Dalam Era digital seperti saat ini diharapkan UMKM mampu lebih jeli memanfaatkan teknologi internet untuk berbisnis. Pandemi COVID-19 telah me-ngubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang dan jasa dari luring (offline) ke daring (online) kini meningkat, sehingga memaksa pelaku usaha untuk menyesuai-kan dengan kondisi dan bertransformasi secara digital.

Digitalisasi yaitu teknologi yang berproses peralihannya dengan media sosial saat ini yang berbentuk digital. Digitalisasi UMKM di masa pandemi beralihnya cara kerja pelaku UMKM dengan menggunakan jaringan in-ternet melalui media so-sial. Digitalisasi dengan UMKM saling berhubungan karena UMKM melakukan cara kerja melalui media sosial dengan teknologi.

Menurut Dwi Apriyani, Kepala Subdit Kredit Program dan Investasi Lainnya dari Kementerian keuangan UMKM yang melek digital cenderung lebih bisa bertahan ditengah krisis ekonomi saat ini. UMKM yang tidak didam-pingi internet dalam operasionalnya sehari- hari tentu akan mengalami banyak kesulitan. Oleh karena itu, ber-bagai macam platform media, marketplace yang kini menjamur dimana- mana harus dimanfaatkan. 

Selain itu UMKM juga harus lebih jeli dalam melihat konsumen saat ini pun sudah berbasis digital dan ingin berbelanja dengan rasa aman di masa pandemi. Kondisi ini selaras dengan teori perubahan sosial dimana masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu yang dimulai dari yang pa-ling sederhana hingga yang sempurna.

Dengan digitalisasi UMKM dapat lebih mengembangkan bisnisnya. Agar tetap bertahan, UMKM dapat mela-kukan pem-belian, penjualan, pemesanan, pemasaran, mencari informasi untuk meningkatkan usahanya, serta
mempromosikan barang dan jasa cukup lewat media sosial saja.

Pelaku UMKM dapat memanfaatkan internet untuk mempercepat proses bisnis, alat pemasaran online me-lalui Hand-phone, Laptop dan Komputer yang terhubung jaringan internet. Tidak hanya di bidang pemasaran saja namun juga proses bisnis lainnya seperti pemanfaatan e-money atau aplikasi transfer dalam metode pembayaran tanpa biaya admin. Sehingga pebisnis dapat memanfaatkan fitur diskon dan potongan ongkir yang dapat menarik perhatian dan minat beli konsumen.

Mungkin bagi pelaku UMKM yang baru menjejaki digitalisasi merasa sulit melakukannya, masih banyak UMKM meng-alami kendala menjalankan usaha dengan teknologi. Masalah utama UMKM yaitu konsumen yang awam meng-gunakan media sosial, serta kurangnya pengetahuan cara menjalankan usaha online. Namun Sekarang ini sudah banyak tekno-logi yang bisa dimanfaatkan untuk mempelajarinya. Pelaku UMKM juga dapat memulainya dengan cara bergabung de-ngan komunitas UMKM di platform digital seperti face-book, instagram dll kemudian melakukan sharing dengan para pelaku UMKM lainnya yang sudah lebih dulu atau sama- sama baru memulai digitalisasi usaha.

Karena pada akhirnya UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi dan krisis ekonomi seperti ini adalah UMKM yang tangguh dan memanfaatkan media digital di saat pergerakan manusia yang terbatas. Keuntung-an lainnya dengan digitalisasi dapat memperluas jaringan pemasaran, sehingga jangkauan pemasaran cukup dengan media saja sudah bisa mencapai kota-kota, kabupaten, desa bahkan negara lain. 

Pandemi Covid-19 mendorong perubahan sosial yang besar dan cepat di masyarakat, sekaligus ujian bagi para penggiat UMKM. Digitalisasi usaha merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh UMKM  untuk survive. Karena saat ini bagi UMKM pilihan yang ada adalah berinovasi dan menyesuaikan diri atau perlahan karam gulung tikar.

Sumber : Maulia Pratiwi – Yoursay.id | Sabtu, 17 Juli 2021 pukul 18.56 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *